четверг, 23 июня 2011 г.

Pelajaran Berharga dari Van Bronckhorst


JAKARTA - Pagelaran Starbol tidak seperti yang diharapkan. Itu jika diukur dari minimnya jumlah penonton yang datang langsung menyaksikan jalannya pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tadi malam.

Padahal pertandingan yang penyelenggaraannya dibidani oleh APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) itu diikuti oleh pemain pemain lokal dan asing terbaik di kompetisi Indonesia. Tak hanya itu, pertandingan Starbol juga diikuti oleh sosok yang punya nama besar di persepakbolaan dunia. Yaitu mantan kapten timnas Belanda yang pernah merumput bersama FC Barcelona dan Arsenal Giovanni Van Bronckhorst.

Akan tetapi, terlepas dari jumlah penonton yang hanya sekitar seribu itu, laga Starbol tadi malam menghadirkan beberapa makna penting. Yang pertama tentu saja pelajaran bagaimana bermain sepak bola yang sebenarnya seperti yang diperagakan Van Bronckhorst.

Bermain hanya 45 menit di babak pertama, pemain berdarah Maluku itu tampil memukau dengan gaya mainnya yang sederhana, visi permainan bagus, serta penguasaan bola dan umpan-umpannya yang akurat. "Giovanni menunjukkan hal positif. Dia bermain sederhana dan efektif. Itulah permainan sepak bola," kata Jacksen F Tiago, pelatih Tim Putih yang bermaterikan pemain-pemain asing plus Van Bronckhorst. "Semoga para pemain Indonesia bisa memetik pelajaran dari cara main Giovanni," lanjutnya.

Pertandingan tadi malam dimenangkan Tim Putih dengan skor 2-0. Dua gol yang lahir berawal dari kreasi Giovanni Van Bronckhorst. Gol pertama lahir pada menit kelima lewat heading Emmanuel de Porras. Gol kedua dicetak Alberto "Beto" Goncalves pada menit ke-22. "Kita baru saja menyaksikan contoh bagus bagaimana bermain sepak bola," tutur Rahmad Darmawan, pelatih Tim Merah.

Sementara itu, para pemain yang terlibat mengaku puas dengan laga Starbol. Menurut Bambang Pamungkas, pihak-pihak yang saat ini berseteru dalam berebut kekuasaan di sepak bola nasional berkaca kepada para pemain dari ISL dan LPI yang bisa bersatu padu bermain di lapangan dan membantu menggelar even Starbol.

"Sepak bola Indonesia tidak butuh keras kepala dan egois. Yang dibutuhkan adalah komitmen semua pihak terkait dan kepala yang dingin," sindir Bambang. "Siapapun pengurus PSSI nanti, yang jelas mereka harus punya komitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia," lanjut penyerang Persija Jakarta ini.

Kapten Persema Malang Bima Sakti mengatakan laga Starbol hendaknya ditangkap sebagai pesan positif bagi mereka" yang saat ini berseteru. "Mudah-mudahan ini jadi awal baik bagi persepakbolaan kita," kata Bima Sakti.

Sementara itu, Giovanni Van Bronckhorst mengaku senang berkesempatan bermain melawan pemain-pemain Indonesia. Bagaimana penilaiannya tentang kualitas pemain Indonesia? "Sulit untuk menilai pemain hanya dari satu pertandingan. Mereka semua punya kualitas dan saya yakin ke depan timnas Indonesia bisa jadi punya tim yang kuat dan bisa bersaing di Asia dan dunia," katanya. (ali/ko)

Susunan Pemain

Tim Merah: Kurnia Meiga/Ferri Rotinsulu, (g/menit ke-46); M Roby, Charis Yulianto/Maman Abdurrahman(46), Ismed Sofyan/Zulkifli Syukur (46), Isnan Ali/M Nasuha (46), Ahmad Bustomi/Toni Sucipto (46), Bima Sakti/Ponaryo Astaman (46), Andik Vermansyah/Samsul Arif (46), Oktovianus Maniani/Kim Jefri Kurniawan (46), Firman Utina/Arif Suyono (46), Kurniawan Dwi Yulianto/Bambang Pamungkas (46).

Tim Putih: Aleks (g); Emmanuel de Porras/Matsunaga Shohei (menit ke-46), Giovanni van Bronckhorst/Gustavo Lopez (46), Erick Bayemi, Fabiano Beltrame, Greg Nwonkolo/Javier Rocha, Abanda Herman, Otavio Dutra, Amaral/Sahril Ishaq (55), Beto Goncalves/Juan Cortez (60), Baihakki Kaizan/Luis Feitoza (65)

Комментариев нет:

Отправить комментарий