воскресенье, 26 июня 2011 г.

Tontowi/Liliyana Gagal, Indonesia Kembali Paceklik Gelar


foto
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar juara Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011. Tontowi/Liliyana, yang digadang-gadang bisa mengakhiri paceklik gelar selama tiga tahun itu, takluk ditangan pemain Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 22-20, 14-21, 21-9 pada laga final di Istora Senayan, Ahad, 26 Juni 2011. Sebelumnya, pasangan Vita Marissa/Nadya Melati juga kalah dari pemain Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang 21-12 21-10.

"Kami sudah berusaha maksimal, semua kekuatan sudah kami kerahkan. Kali ini tim Cina memang lebih siap dari Indonesia," kata Liliyana dalam konferensi pers seusai pertandingan.

Permintaan maaf juga diungkapkan Tontowi. "Saya juga mau minta maaf belum bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia," ujarnya. 

Tontowi yang baru berpasangan dengan Liliyana di awal tahun 2010 ini dan baru pertama kali maju final Indonesia Open, mengaku terpancing emosi karena wasit garis berulang kali membuat keputusan salah dan merugikan timnya. "Game kedua saya terlalu emosi, jadi kosentrasi hilang," katanya.

Liliyana membenarkan bahwa ada keputusan wasit yang merugikan dan itu berpengaruh terhadap permainan keduanya. Namun, Liliyana menegaskan bahwa itu bukan faktor kekalahannya. "Itu pengaruh tapi tidak jadi alasan. Pemain Cina itu main lebih baik dari kami," kata juara dunia 2005 dan 2007 itu saat masih berpasangan dengan Nova Widianto.

Pekan lalu, Tontowi/Liliyana baru saja mengalahkan pasangan Cina peringkat satu dunia itu di semifinal Singapura Open. Ketika itu, keduanya hanya membutuhkan dua game untuk menakluknya sebelum maju final dan juara. "Ini akan menjadi pelajaran buat kami. Sebelumnya bisa unggul, ketemu lagi belum tentu menang lagi," kata Liliyana.

Zhang Nan mengatakan bahwa tidak mudah menaklukkan Tontowi/Liliyana. "Pertandingan ketat. Mereka main bagus sama dengan waktu di Singapura Open. Mungkin kami lebih beuntung," kata Zhang menanggapi kemenangannya. Ia mengaku senang berhasil meraih gelar juara di Indonesia.

Nasib yang sama juga dialami Vita/Nadya. Pemain klub Jayaraya itu tidak mampu mengimbangi penampilan pemain Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang pada laga final sehingga dengan mudah dikalahkan dengan sekor, 21-12 21-10 hanya dalam waktu 27 menit. "Kelas kita memang jauh dari mereka," kata Vita.

Selama pertadingan, Vita mengakui tidak bisa keluar dari tekanan. Nadya, yang lebih lemah menjadi sasaran serangan bertubi-tubi. Menurutnya, apa yang dilakukan lawannya itu wajar. "Musuh tau titik lemah kita, tapi Nadya sudah berusaha bermain lebih baik. Kami memang banyak salah," kata juara Indonesia Open 2008 saat berpasangan dengan Liliyana.

Selanjutnya, Tontowi/Liliyana maupun Vita/Nadya mengaku akan kembali berlatih dan mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Dunia 2011 yang akan berlangsung di London Agustus mendatang.

Комментариев нет:

Отправить комментарий